Villa Damar

Jl. Damar no. 7 Bandung

Fasad utama

Konsep villa damar menghadirkan suasana traditional dan modern, mengadopsi dari gaya kontemporer Bali, menghadirkan suasan yang rileks. Hotel ini meskipun merupakan blok hotel berlantai 3, namun suasana interior sepeti suasana resort. Desaininterior dibuat se sempurna mungkin, dari detail , pemilihan material dan nuansa warna yang sangat rapi.

Hotel ini sangat mencerminkan sebuah standar arsitektural yang ‘fineese’ meskipu secara struktur dan konsturksi sangatlah sederhana; yakni kayu dan beton. Namun, uniknya hotel ini mengkombinasi bahasa kayu dan beton sehingga terlihat sangat elegan. Kesempurnaan dari material dan konstruksi desain yangs sederhana. Hotel ini, meskipun terlihat sedrehana, sangat mengutamakan detail. detail dalam penataan interior, eksterior, lanskap dan pelayanan servisnya. Hotel ini unik karena jarang sekali hotel blok, sukses menghadirkan nuansa yang resort dan etnik. Area servis yang sengaja dibuatkan level semi basement, supaya fasad eksterior dan dari segi sirkulasinya terlihat ‘seamless’. Area servis atau belakang  tidak nampak oleh pengunjung. Gubahan ruang yang memperhatikan ketepatan letak lay out ruang, merupakan salah satu unur keberhasilan desain sederhana Villa Damar sehingga terlihat elegan karena kerapihannya.

 

Picture10

Picture15Picture8Picture10

Villa Damar memiliki  20 kamar-kamar tamu dan suite berdesain etnik, klasik dan elegan, sambil mempertahankan rasa penuh relaksasi dan kenyamanan dengan standar Willson Hotels. Hotel ini menawarkan konsep unik dari kamar yang berkapasitas kecil hinga kapasitas kamar yang besar (Family Room dengan desain unik berkonsep Lantai Mezzanine di dalam kamar). Para tamu dapat menemukan fasilitas yang memadai dan suasana udara sejuk yang didukung oleh fitur Wi-Fi gratis diseluruh area hotel.

Hotel ini juga memiliki outlet makanan dan minuman, Potato Skin Restaurant, yang menawarkan masakan lokal dan internasional, baik secara prasmanan dan pilihan à la carte. Potato Skin Restaurant memiliki filosofi “Kesehatan” yang berbagai signature dishesnya dibuat oleh jurumasak dari “Kulit Kentang” dengan tag line “Mengapa kita harus membuang kulit jika kita bisa makan semuanya, lebih berserat- lebih sehat”. Potato Skin Restaurant juga menyediakan aneka minuman dan makanan ringan untuk tamu, sarapan prasmanan dan minuman sehat. Untuk mengimbangi dengan relaksasi, Pusat kesehatan di hotel, Damar Spa, menyampaikan undangan untuk spa di dalam hotel.

Picture9Picture16

Picture3

Villa Damar terletak di jantung bisnis kota dan daerah hiburan,Setiabudi – Bandung.Hotel ini hanya berjarak 20 menit berkendara dari Bandara Udara Hussein Sastranegara dan Stasiun Kereta Api Bandung. Dan hanya beberapa langkah dari pusat kota, seperti Dago Area, Cihampelas, Paris Van Java Shopping & Entertainment Mall dan 5 menit berjalan kaki dari “Rumah Mode” FactoryOutlet.

 

Villa damar by Wilson Hotel

 

La Baraga café

Jl. Braga no. 54 ,Bandung
Old Shop House

La Baraga Café, merupakan salah satu café baru di deretan Jalan Braga. Café ini unik, karena merestorasi shop house kolonial yang bergaya Art Deco. Sentuhan gaya kontemporernya, berasal dari konsep penggunaan material yang cenderung ‘raw’ atau mentah, namun masih tetap mengikuti bentuk geometris, dan proporsi ornament-ornamen art deco.

Selain itu, konsep bangunan café La Baraga ini, mengusung suasana old ethnic, dimana ekspresi material alam seperti kayu dan batu bata ekspos, di kemas sedemikian rupa, sehingga memiliki nuansa aksen geometris yang kuat. Meskipun struktur utama yang dipilih adalah baja, namun ekspresi baja berkesan retro, karena bercampur dengan kaca patri warna, ciri khas art deco.

Dari segi interiornya, furniture bergaya retro dengan material utama kayu. Lagi-lagi, furniture mengikuti gaya geometri simetris yang selalu di usung oleh art deco lama. Pada café ini juga uniknya, memasukkan unsur mezzanine yang menyatu dengan taman. Bagian depan café yang cenderung solid, tertutup, mengikuti bentuk struktur ruang bangunan lama/eksistingnya, sebagai shop house, atau toko ber-window display. Sedangkan bagian dalam, merupakan respons dari halaman terbuka yang menyambungkan area publik, toko dengan area rumah tinggal. Pada area ini café ini yang di desain oleh studio Tjipta Ruang, menggunakan double volume atrium/void dengan mezzanine untuk menekankan efek klimaks pada sekuens ruang. Area dalam café, terdapat beberapa sitting lounge, dengan hanging garden, dan kemudian meja bar di bawah mezzanine. Sedangkan area paling epan café ini, di desain sebagai tempat makan yang cenderung klasik, dan  menekankan ornament-ornamen struktur, seperti langit-langit dan desain dinding yang unik. Pada bagian tengah, kedua area yang kontras ini dihubungkan oleh sebuah node, yakni kamar mandi. Kamar mandi unik  berdinding lengkung, menjadi bagian sculptural yang paling kontras dan menraik perhatian pada semua gubahan ruang. Pada area atasnya, terdapat karaoke yang buka dari jam 10.00 malam.

Bar di bawah mezanine Area dalam double volume suasana kafe

Dari segi menu makanan, makanan yang special di café ini ada spaghetti prawn dan pizzanya. Tekstur udang pada spagethi sangat lembut dan menyatu dengan bumbu aglio olionya. Konsep cuisine pada café ini secara presentasi, pengolahan bahan makanan dan variasi bumbu sangat proper. Makanan disini memiliki keunikan rasa , meskipun yang disajikan kebanyakan klasik Italian food. Saladnya pun, menggunakan dressing yang tepat, sehingga tidak seperti salad lainnya yang rasa bahan sayurannya tidak mingle. Dressing salad disini rasanya komplementer dengan pilihan sayurannya, dressing tidak sekedar saus pengiring sayuran. Café ini, menyuguhkan makanan-makanan eropa, mocktails dan pizza.

Café La Baraga merupakan salah satu kafe yang secara konsep sukses mengusung tema heritage, tanpa terkesan kitsch. Keberhasilan ini ditunjang dengan pemahaman akan struktur shop house , yang tidak merubah rangka dan rupa secara keseluruhan, namun lebih mengabstrasi elemen-elemen art deco secara lebih ‘minimalis’ dan efisien.Sebuah adaptasi  art deco kontemporer yang menarik!

 

Denah La Baraga 9 Retro furniture Bata Ekspos

Vanilla Kitchen and Wine

Jl. cimanuk no 11, Bandung

Vanilla Kitchen & Wine

Konsep Vanilla Café, menerapkan konsep one stop lifestyle cafe dan tema Café ini adalah Industrial Retro. Alasan desainer memberi konsep dan tema Industrial Retro karena menginginkan sesuatu yang berbeda dan unik yang akan menjadi ciri khas, tidak seperti restoran pada umumnya, Vanilla Café merupakan salah satu restoran pertama yang memiliki desain bergaya retro di Kota Bandung, dengan target market anak muda dan menengah.

Picture26Picture25

EntranceIndustrial retro lt 2furniturePicture18

Kafe ini hadir sebagai fungsi ‘mixed use’ one stop livestyle café; selain menikmati makanan dan minuman, mereka juga dapat menikmati layanan Barbershop dan juga memilih Fashion terkini, yang sedang tren di kalangan anak muda. Pada lantai pertama café , terdapat butik dan barbershop. Lantai kedua merupakan Café utama. Dengan suasana Industrial Retro.

Popo shop retailPicture7

Suasana Industrial Retro yang dibawa kedalam suasana cafe yang nyaman dan bersih, serta penempatan barang barang karya desainer, dan penempatan furniture antik untuk mendukung konsepnya. Penggunaan material raw (mentah) unfinished, seperti besi baja ekspos, bata ekspos, besi karat dan kayu yang natural berupaa untuk mengejar suasana industrialnya, begitu juga dengan konsep furniturenya. Furniture di café ini menggunakan bahan kayu dengan finishing natural yang di kombinasi  dengan material lainnya seperti fabric dan akrilik.Pencahayaan dalam interior café ini didominasi oleh downlight dan beberapa lampu gantung serta spotlight untuk menyinari objek tertentu. Namun secara keseluruhan menggunakan pencahayaan alami, lampu pada siang hari hanya sekedar aksen dan pencipta mood.

Picture24 suasana malam

Fasad vanilla cafe

Makanan di kafe ini beragam, kebanyakan dalah western food, diantaranya spaghetti, pizza, pancake, dan berbagai macam deserta. Minuman western klasik seperti milkshake, kopi, smoothie juga kegemaran para pengunjung Vanilla café. Vanilla café ini merupakan chain dari Maja House,di sersan bajuri. Sehingga secara konsep makanan dan minuman, menyediakan ‘fine dining’ food dan beraneka variasi minuman coktails dan mocktails.

Picture22Picture16 Picture15 Picture19

 

Link

Djajanti House official site

Djajanti House official site

La baragacafé

Jl. Braga no. 54

 

La Baraga Café, merupakan salah satu café baru di deretan Jalan Braga. Café ini unik, karena merestorasi shop house kolonial yang bergaya Art Deco. Sentuhan gaya kontemporernya, berasal dari konsep penggunaan material yang cenderung ‘raw’ atau mentah, namun masih tetap mengikuti bentuk geometris, dan proporsi ornament-ornamen art deco.

Selain itu, konsep bangunan café La Baraga ini, mengusung suasana old ethnic, dimana ekspresi material alam seperti kayu dan batu bata ekspos, di kemas sedemikian rupa, sehingga memiliki nuansa aksen geometris yang kuat. Meskipun struktur utama yang dipilih adalah baja, namun ekspresi baja berkesan retro, karena bercampur dengan kaca patri warna, ciri khas art deco.

Dari segi interiornya, furniture bergaya retro dengan material utama kayu. Lagi-lagi, furniture mengikuti gaya geometri simetris yang selalu di usung oleh art deco lama. Pada café ini juga uniknya, memasukkan unsur mezzanine yang menyatu dengan taman. Bagian depan café yang cenderung solid, tertutup, mengikuti bentuk struktur ruang bangunan lama/eksistingnya, sebagai shop house, atau toko ber-window display. Sedangkan bagian dalam, merupakan respons dari halaman terbuka yang menyambungkan area publik, toko dengan area rumah tinggal. Pada area ini café ini yang di desain oleh studio Tjipta Ruang, menggunakan double volume atrium/void dengan mezzanine untuk menekankan efek klimaks pada sekuens ruang. Area dalam café, terdapat beberapa sitting lounge, dengan hanging garden, dan kemudian meja bar di bawah mezzanine. Sedangkan area paling epan café ini, di desain sebagai tempat makan yang cenderung klasik, dan  menekankan ornament-ornamen struktur, seperti langit-langit dan desain dinding yang unik. Pada bagian tengah, kedua area yang kontras ini dihubungkan oleh sebuah node, yakni kamar mandi. Kamar mandi unik  berdinding lengkung, menjadi bagian sculptural yang paling kontras dan menraik perhatian pada semua gubahan ruang. Pada area atasnya, terdapat karaoke yang buka dari jam 10.00 malam.

 

 

 

 

Dari segi menu makanan, makanan yang special di café ini ada spaghetti prawn dan pizzanya. Tekstur udang pada spagethi sangat lembut dan menyatu dengan bumbu aglio olionya. Konsep cuisine pada café ini secara presentasi, pengolahan bahan makanan dan variasi bumbu sangat proper. Makanan disini memiliki keunikan rasa , meskipun yang disajikan kebanyakan klasik Italian food. Saladnya pun, menggunakan dressing yang tepat, sehingga tidak seperti salad lainnya yang rasa bahan sayurannya tidak mingle. Dressing salad disini rasanya komplementer dengan pilihan sayurannya, dressing tidak sekedar saus pengiring sayuran. Café ini, menyuguhkan makanan-makanan eropa, mocktails dan pizza.  

Café La Baraga merupakan salah satu kafe yang secara konsep sukses mengusung tema heritage, tanpa terkesan kitsch. Keberhasilan ini ditunjang dengan pemahaman akan struktur shop house , yang tidak merubah rangka dan rupa secara keseluruhan, namun lebih mengabstrasi elemen-elemen art deco secara lebih ‘minimalis’ dan efisien.Sebuah adaptasi  art deco kontemporer yang menarik!